Mengakali Screen Time Menjadi Kegiatan Aktif Anak

Mengakali Screen Time Menjadi Kegiatan Aktif Anak

Dari banyak artikel yang saya baca, sebagian besar menyimpulkan bahwa menonton memberikan dampak negatif bagi anak. Menurut Rumah Dandelion, beberapa dampak negatif dari screen time adalah:

  • Minim kontak dengan orang lain
  • Menurunkan daya konsentrasi
  • Melemahkan kontrol diri
  • Pembelajaran tidak langsung dan pasif
  • Paparan hal ekstrem

Berawal dari informasi tersebut, saya menjadi ibu yang cukup strict dalam memberikan screen time pada anak saya yang saat ini berusia 2 tahun 1 bulan. Walaupun tidak dapat dipungkiri, banyak video edukasi dan nursery rhymes yang cukup membantu anak saya dalam menambah perbendaharaan kata, mengenal berbagai macam lagu, hingga mengenal angka dan huruf.

Ini Cara yang Tepat Mendidik Anak Usia Pra-Remaja. Orang Tua Wajib Tahu

Ini Cara yang Tepat Mendidik Anak Usia Pra-Remaja. Orang Tua Wajib Tahu

Setiap orang tua pasti telah mengalami dan melewati fase pra-remaja. Namun, sayangnya walaupun Anda telah mengalami dan melewati fase tersebut, Anda tidak bisa menjamin bahwa di kemudian hari Anda dapat menghadapi anak-anak Anda saat di usia pra-remaja. Anak-anak yang berada di fase pra-remaja biasanya mudah tersulut emosi dan sangat labil. Mereka akan cenderung lebih tidak percaya diri dengan perubahan di dirinya dan juga bisa menjadi lebih keras kepala karena sudah menganggap dirinya sudah besar. Maka tidak jarang, kita akan mendengar banyak sekali keluhan orang tua terhadap anaknya yang sedang memasuki fase pra-remaja. Lantas bagaimana cara yang tepat mendidik anak usia pra-remaja? Berikut penjelasannya.

Kenali Tantrum pada Anak

Kenali Tantrum pada Anak

Pernah melihat Si Kecil tiba-tiba merengek, menangis, berteriak, hingga berguling-guling ketika permintaannya tak dipenuhi? Kira-kira kenapa ya sebagian anak kecil sering mengalami tantrum seperti itu? 

Sudah tak asing kan dengan masalah ini? Tantrum merupakan ekspresi frustasi yang diungkapkan anak ketika mereka menghadapi tantangan di waktu tertentu. Nah, frustasi inilah yang kemudian memicu kemarahan yang disebut tantrum. 

Dalam kebanyakan kasus, anak-anak lebih mudah mengalami tantrum ketika mereka sedang lelah, lapar, haus, atau mengantuk. Menyoal tantrum ini ada beberapa fase yang sebaiknya ibu ketahui.